Tanamkan Jiwa Anti Korupsi

Oleh Unknown

Tuesday, December 6, 2016

Bagikan :

Tweet

Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia Negara yang Korupsi pada urutan 88 setelah naik tingkat dari 107 pada tahun 2014 lalu menurut CPI (Consumer Price Index). Miris sekali melihat negara dengan dasar hukum ini mempunyai tingkat korupsi pada tahap ke-88 dari negara di seluruh dunia. Orang yang melakukan korupsi baik dalam bentuk materi maupun hal kecil seperti waktu bisa merugikan banyak pihak seperti, diri sendiri, orang di sekelilingnya maupun pada negara tersebut.

Di Asia Tenggara Indonesia memang masih di bawah negara Singapura, Malaysia dan Thailand. Tapi jangan karna negara kita masih belum di katakan terparah, kita sebagai warga negara malah menganggap remeh atas kejadian para petinggi yang makan uang rakyat. Korupsi materi contoh besarnya yaitu kepada oknum-oknum tertentu petinggi negara tersebut. Ia sengaja memakan atau menggunakan uang rakyat/negara secara kecil maupun besar, hal tersebut membuat ruginya suatu negara, serta semakin miskin pula orang-orang yang seharusnya mendapat hak dari negaranya sendiri. Contoh korupsi di Indonesia sudah sangat merugikan rakyat Indonesia ini tersebut.

a. Langkah Pribadi Mencegah Korupsi

Tentu saja di mulai dari diri sendiri dengan disiplin, ontime, dengan hal tersebut kita belajar agar tidak terliba korupsi dari hal waktu karna waktu sangatlah penting. Jika kita lalai pada masalah waktu maka disebut korupsi waktu yang menyebabkan diri sendiri maupun orang lain menjadi rugi. Maka dari itu dimulai dari diri sendirilah kita bisa menceah korupsi.

b. Langkah Instansi/Lembaga/Organisasi Mencegah Korupsi

Indonesia memiliki lembaga-lembaga hukum yang dapat menaungi permasalahan hukum di Indonesia. Lembaga tersebut dibagi menjadi dua, yakni lembaga negara utama (main state’s organ) dan lembaga negara pembantu (auxiliary state’s organ). Lembaga yang menaungi kasus korupsi di Indonesia adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh presiden, hal ini menimbulkan spekulasi bahwa KPK merupakan lembaga konstitusional. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan metode penelitian empiris berdasarkan data-data kasus korupsi di Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui upaya dalam pemberantasan kasus korupsi di Indonesia.

Bahkan bukan hanya negaranya saja tapi termasuk rakyat Indonesia yang juga menanggung beban atas ketamakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka di hukum dengan adil-lah kepada pihak-pihak tertentu yang melakukan korupsi maupun suap. Makna korupsi sangatlah luas, termasuk hal kecil maupun hal yang terbesar sekalipun. 

Presiden menganggap perlu ada prioritas dalam upaya pencegahan korupsi. Setidaknya, yang mesti menjadi perhatian utama itu adalah sektor yang berkaitan dengan perizinan, administrasi, dan pelayanan publik. 

Berfokus pada tujuh sektor. Bambang menyebutkan ketujuh sektor tersebut ialah industri ekstraktif (pertambangan), infrastruktur, penerimaan negara, swasta, tata niaga atau komoditas, Badan Usaha Milik Negara, serta pengadaan barang dan jasa. Menurut dia, rencana aksi di tujuh sektor itu akan berjalan dalam kurun dua tahun ke depan. 

Ia mencontohkan di sektor penerimaan negara. Ia menganggap perlu perbaikan atau evaluasi terhadap pertukaran data dan informasi perpajakan. Selain itu, perbaikan meliputi batasan transaksi tunai, penyesuaian data sumber daya alam dengan database, baik pajak atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).


c. Saran kepada Semua Orang untuk Mencegah Korupsi

Hal terkecil korupsi contohnya ialah waktu, kita sebagai rakyat hendaknya amat sangat menghargai waktu dengan cara disiplin. Gunakan selogan "Times is Money" maka dengan itu kita semua akan tersadar bahwa waktu amatlah sangat penting buat diri sendiri maupun orang lain. Dimulai dari sekarang kita sebagai anak muda masa kini hendaknya menghindari hal yang merugikan banyak orang dengan melakukan korupsi baik waktu maupun materi. Sejak dini tanamilah jiwa anti korupsi.

Ayo Cegah Korupsi dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan mengatas namakan mensejahterakan rakyat dan janji-janji palsu yang ia ucapkan. Jangan biarkan Negara Indonesia semakin terpuruk, dan jangan salah pilih pemimpin karna Negara kita butuh pemimpin yang bertangung jawab agar menjadi negara yang berkembang ini menjadi Negara yang maju di tingkat Internasional.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan KPK dan Blogger Bertuah Pekanbaru.

  

               

Tag : AyoCegahKorupsi, HAKI2016